macam ni la lebih kurang graf dia.kalau kita kurang zat tu, kita akan dapat penyakit. jadi kita minum la teh.badan kita akan menjadi lebih sihat,tapi jangan ambik lebih2 tau. Nabi Muhammad SAW pun ada mengajar kita supaya besederhana dalam semua urusan.
Makan Sebelum Lapar, Berhenti Sebelum Kenyang
Kami tidak mengetahui mengenai keabsahan hadits ini, yaitu hadits:
نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ نَشْبَعُ
“Kami adalah kaum yang tidak makan sampai kami lapar dan jika kami makan maka kami tidak (sampai) kenyang.”
Ucapan ini biasa didengar dari sebagian tamu padahal di dalam sanadnya terdapat kelemahan. Mereka (sebagian tamu) biasa mengatakan: Dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Kami adalah kaum yang tidak makan sampai kami lapar dan jika kami makan maka kami tidak (sampai) kenyang.”Maksudnya mereka ini makan secara sederhana.
Makna hadits ini benar akan tetapi ada kelemahan di dalam sanadnya. [Sisi kelemahannya bisa dilihat dalam Zaad Al-Ma'ad dan Al-Bidayah karya Ibnu Katsir]. Amalan seperti ini baik untuk (tubuh) manusia, yaitu jika dia makan karena sudah lapar atau memang butuh untuk makan. Jika dia makan, maka dia tidak berlebihan dalam makan dan tidak sampai kenyang yang berlebih. Adapun jika kenyangnya tidak memudharatkan dirinya maka itu tidak mengapa. Orang-orang di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam dan zaman selainnya, mereka makan dan mereka kenyang. Hanya saja yang dikhawatirkan (mendatangkan mudharat) adalah kekenyangan yang berlebihan. Nabi shallallahu alaihi wasallam pada sebagian kesempatan pernah diundang untuk menghadiri walimah (resepsi pernikahan), beliau juga sering menjamu tamu dan menyuruh mereka makan, lalu merekapun makan sampai mereka kenyang. Kemudian setelah itu barulah beliau dan para sahabat yang tersisa ikut makan. Di zaman beliau shallallahu alaihi wasallam diriwayatkan bahwa Jabir bin Abdillah Al-Anshari pernah mengundang Nabi shallallahu alaihi wasallam -pada hari Al-Ahzab yaitu hari perang Khandaq- untuk menyantap hidangan berupa hewan sembelihan yang kecil yang disantap bersama dengan sedikit gandum. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk memotong roti (gandum) dan daging tersebut, lalu beliau memanggil para sahabat sepuluh-sepuluh orang untuk makan. Maka merekapun makan sampai mereka kenyang kemudian mereka pergi, kemudian datang lagi 10 orang berikutnya, dan demikian seterusnya. Maka Allah memberkahi gandum dan daging tersebut, sehingga semua sahabat yang jumlahnya banyak waktu itu bisa makan seluruhnya, namun tetap saja masih banyak makanan yang tersisa sehingga mereka membaginya kepada tetangga-tetangga mereka.
Pada suatu hari Nabi shallallahu alaihi wasallam juga pernah memberi minum susu kepada ahlu ash-shuffah (para sahabat yang tinggal di masjid, pent.). Abu Hurairah berkata, “Maka aku memberikan minum kepada mereka sampai hilang dahaga mereka. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Minumlah wahai Abu Hurairah,” Abu Hurairah menjawab, “Saya sudah minum.” Kemudian beliau bersabda, “Minum lagi,” maka saya kembali minum. Kemudian beliau bersabda, “Minum lagi,” maka saya minum lagi. Kemudian saya berkata, “Demi yang mengutusmu dengan kebenaran, saya sudah tidak kuat lagi (untuk minum).” Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam mengambil minuman yang tersisa lalu beliau alaihishshalatu wassalam minum.”Hal ini menunjukkan bolehnya kenyang dalam makan dan minum, hanya saja jangan sampai dalam taraf membahayakan.
نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ نَشْبَعُ
“Kami adalah kaum yang tidak makan sampai kami lapar dan jika kami makan maka kami tidak (sampai) kenyang.”
Ucapan ini biasa didengar dari sebagian tamu padahal di dalam sanadnya terdapat kelemahan. Mereka (sebagian tamu) biasa mengatakan: Dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Kami adalah kaum yang tidak makan sampai kami lapar dan jika kami makan maka kami tidak (sampai) kenyang.”Maksudnya mereka ini makan secara sederhana.
Makna hadits ini benar akan tetapi ada kelemahan di dalam sanadnya. [Sisi kelemahannya bisa dilihat dalam Zaad Al-Ma'ad dan Al-Bidayah karya Ibnu Katsir]. Amalan seperti ini baik untuk (tubuh) manusia, yaitu jika dia makan karena sudah lapar atau memang butuh untuk makan. Jika dia makan, maka dia tidak berlebihan dalam makan dan tidak sampai kenyang yang berlebih. Adapun jika kenyangnya tidak memudharatkan dirinya maka itu tidak mengapa. Orang-orang di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam dan zaman selainnya, mereka makan dan mereka kenyang. Hanya saja yang dikhawatirkan (mendatangkan mudharat) adalah kekenyangan yang berlebihan. Nabi shallallahu alaihi wasallam pada sebagian kesempatan pernah diundang untuk menghadiri walimah (resepsi pernikahan), beliau juga sering menjamu tamu dan menyuruh mereka makan, lalu merekapun makan sampai mereka kenyang. Kemudian setelah itu barulah beliau dan para sahabat yang tersisa ikut makan. Di zaman beliau shallallahu alaihi wasallam diriwayatkan bahwa Jabir bin Abdillah Al-Anshari pernah mengundang Nabi shallallahu alaihi wasallam -pada hari Al-Ahzab yaitu hari perang Khandaq- untuk menyantap hidangan berupa hewan sembelihan yang kecil yang disantap bersama dengan sedikit gandum. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk memotong roti (gandum) dan daging tersebut, lalu beliau memanggil para sahabat sepuluh-sepuluh orang untuk makan. Maka merekapun makan sampai mereka kenyang kemudian mereka pergi, kemudian datang lagi 10 orang berikutnya, dan demikian seterusnya. Maka Allah memberkahi gandum dan daging tersebut, sehingga semua sahabat yang jumlahnya banyak waktu itu bisa makan seluruhnya, namun tetap saja masih banyak makanan yang tersisa sehingga mereka membaginya kepada tetangga-tetangga mereka.
Pada suatu hari Nabi shallallahu alaihi wasallam juga pernah memberi minum susu kepada ahlu ash-shuffah (para sahabat yang tinggal di masjid, pent.). Abu Hurairah berkata, “Maka aku memberikan minum kepada mereka sampai hilang dahaga mereka. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Minumlah wahai Abu Hurairah,” Abu Hurairah menjawab, “Saya sudah minum.” Kemudian beliau bersabda, “Minum lagi,” maka saya kembali minum. Kemudian beliau bersabda, “Minum lagi,” maka saya minum lagi. Kemudian saya berkata, “Demi yang mengutusmu dengan kebenaran, saya sudah tidak kuat lagi (untuk minum).” Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam mengambil minuman yang tersisa lalu beliau alaihishshalatu wassalam minum.”Hal ini menunjukkan bolehnya kenyang dalam makan dan minum, hanya saja jangan sampai dalam taraf membahayakan.
[Fatwa Asy-Syaikh Ibnu Baaz ini diterjemah dari: http://www.ibnbaz.org.sa/mat/38]
- makan ketika lapar berhenti sebelum kenyang
- sunah nabi makan sebelum lapar berhenti sebelum kenyang(sumber:http://al-atsariyyah.com/makan-sebelum-lapar-berhenti-sebelum-kenyang.html
ok, berikut adalah kelebihan-kelebihan teh merah ini:
Banyak orang mengenal manfaat teh dari segi kesehatan, karena sifat antioksidannya. Namun, banyak orang yang belum mengetahui manfaat mengonsumsi teh merah.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari teh merah :
1. Tinggi Mineral
Teh merah mengandung kalsium, mangaan, dan fluoride tinggi, membantu pertumbuhan tulang dan memperkuat gigi. Menjadikannya sebagai minuman kesehatan terbaik karena tingginya kadar mineral seperti seng, tembaga, magnesium, dan potassium. Selain itu, mengonsumsi teh bisa meningkatkan fungsi ginjal berkaitan dengan kandungan mineral konsentrasi tinggi. Karena rendah tanin dan asam oksalat, teh merah tidak menaikkan pembentukan oksalat yang diketahui pembentuk utama batu ginjal.
2. Memperlambat Penuaan
Antioksidan yang terkandung dalam teh rooibos (biasanya disebut teh merah Afrika Selatan) dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kekebalan tubuh manusia.
3. Sebagai Antibody
Teh merah memiliki kandungan polyphenol tinggi, yakni sekelompok fitokimia antioksidan yang memberikan manfaat kesehatan. Minum teh merah bisa bermanfaat sebagai anti kanker, anti-peradangan, dan antivirus pada tubuh.
4. Bebas Kafein
Teh merah bebas dari semua kafein sehingga menjadikannya sebagai minuman yang sangat baik bagi mereka yang memilih minuman tanpa kafein. Teh telah digunakan secara tradisional untuk membantu meringankan insomnia (gangguan tidur) dan mengembalikan pola tidur alami.
5. Bagus untuk Kulit
Kandungan asam hidroksil alfa dan seng dalam teh merah sangat bagus untuk kulit. Anda juga dapat membubuhkan bubuk teh merah langsung ke kulit untuk menghilangkan jerawat, bintil-bintil, kulit yang terbakar sinar matahari, atau masalah kulit lainnya.
6. Batu Ginjal
Bahkan penderita batu ginjal bisa mengonsumsi teh rooibos merah sebanyak yang mereka inginkan karena tidak ada asam oksalik yang terkandung di dalam minuman.
7. Hipertensi (Darah Tinggi)
Konon teh rooibos dapat meredakan stres, tegangan saraf, dan kondisi hipertensi.
8. Anti Spasmodik
Teh kaya zat anti-spasmodik yang dapat meredakan kram perut akut dan nyeri perut.
9. Alergi
Di beberapa bagian Afrika Selatan, teh merah digunakan sebagai obat yang efektif untuk menangani alergi seperti eksim, hay fever (alergi yang merujuk pada gejala-gejala hidung musiman yang disebabkan oleh serbuk sari, alergi ini umumnya terjadi di negara empat musim), dan alergi akibat bronchitis (radang tenggorokan).
10. Minuman Menyegarkan
Teh rooibos merah merupakan penawar dahaga sempurna dan sangat ampuh diterapkan pada olahragawan, anak-anak hiperaktif, dan mereka yang sering bepergian. Kebanyakan orang lebih menyukai minum teh rooibos dalam bentuk alami tanpa pemanis. (Secret China/Epochtimes/feb)
No comments:
Post a Comment